MAKOPALA

Mari Mengenal Hipotermia

Apa itu Hipotermia?

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami penurunan secara drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius. Di mana suhu normal tubuh manusia adalah sekitar 36–37 derajat Celcius.

Hal ini bisa terjadi akibat terpapar suhu yang sangat dingin,,berkeringat berlebihan, atau karena kehilangan cairan dan elektrolit.

Ketika hipotermia terjadi, seseorang akan mulai menggigil, dan kebanyakan orang memiliki masalah gerakan, seperti tersandung,, melambat dan kesadaran yang buruk.

Jika hipotermia menjadi parah, pernapasan dan detak jantung dapat melambat ke tingkat yang berbahaya di mana membuat orang dapat kehilangan kesadaran dan akhirnya dapat meninggal.

Orang yang terkena hipotermia parah juga akan tampak linglung, atau bingung, dan mungkin berbicara tidak jelas atau bertindak seolah-olah mereka berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.

Penyebab Hipotermia

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh menurun dengan cepat dan sulit kembali ke suhu normal. Pada dasarnya, tubuh akan membakar lemak untuk menghasilkan panas saat seseorang berada di suhu yang dingin. Namun udara dingin yang terjadi secara terus-menerus dapat mengganggu mekanisme tersebut karena tubuh tidak menghasilkan panas yang cukup

Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya hipotermia adalah :

  • Berada di lingkungan dengan suhu rendah dalam waktu yang lama.
  • Mengenakan pakaian basah di cuaca dingin terlalu lama.
  • Tidak menggunakan pakaian tebal saat cuaca dingin.
  • Berendam di dalam air dingin terlalu lama. Suhu dingin air dapat menghilangkan panas yang dihasilkan tubuh 25 kali lebih cepat daripada suhu dingin udara.

 Gejala – gejala pada Hipotermia :

Gejala Hipotermia Ringan (suhu 32–35 derajat Celcius) :

  • Mati rasa.
  • Napas cepat dan tidak beraturan.
  • Mengantuk.
  • Respon menurun.
  • Kulit terasa dingin ketika disentuh.
  • Kelelahan.

Gejala Hipotermia Sedang (suhu 28–32 derajat Celcius)

  • Kesadaran mulai menurun.
  • Napas menjadi lambat.
  • Penurunan tekanan darah.
  • Denyut nadi melambat.
  • Berhenti menggigil.
  • Pupil mata melebar.
  • Kehilangan refleks.

Gejala Hipotermia Berat (suhu di bawah 28 derajat Celcius)

  • Tidak memberi respon ketika diberi rangsangan.
  • Kaku otot.
  • Denyut nadi semakin melambat dan semakin parah.
  • Pernapasan melemah dan sulit untuk bernapas.
  • Hilang kesadaran atau gagal jantung.
  • Pupil mata tidak bereaksi

Bagaimana Cara Mengatasi Hipotermia ?

Ini beberapa langkah pertolongan pertama pada hipotermia adalah sebagai berikut:

  • Menangani penderita secara lembut dan seperlunya. Batasi pergerakan penderita.
  • Memastikan penderita dalam kondisi kering. Apabila pakaiannya dalam keadaan basah, usahakan segera melepaskannya agar suhu tubuh tidak semakin menurun.
  • Memindahkan penderita ke tempat lebih hangat. Jika sulit memindahkannya anda perlu melindungi penderita dari udara dingin sebisa mungkin dan pertahankan posisi tubuh penderita tetap terlentang agar kita bisa memantau kondisi penderita..
  • Memberikan tambahan rasa hangat. Berikan rasa hangat pada penderita dengan menggunakan selimut tebal atau mengompresnya dengan botol berisi air hangat di bagian leher, ketiak, dada, atau pangkal paha. Hindari mengompres kaki dan tangan karena akan memaksa darah dingin kembali mengalir ke otak, jantung, dan paru-paru. Akibatnya suhu inti tubuh kembali menurun drastis.
  • Berikan minuman hangat apabila penderita masih dalam keadaan sadar. Cara ini akan membantu mengembalikan panas tubuh yang hilang.
  • Memberikan CPR atau resusitasi jantung paru apabila pasien mengalami henti jantung atau henti napas.
  • Jangan memberikan alkohol atau kafein kepada penderita, karena  dapat menghambat sirkulasi untuk menghangatkan tubuh.

 Bagaimana Caranya Mencegah Hipotermia ?

  • Menjaga tubuh agar tetap kering.
  • Mengenakan pakaian tebal dan pendukungnya, seperti syal atau topi saat beraktivitas di luar ketika cuaca dingin.
  • Menghindari minuman beralkohol dan kafein.
  • Menghindari aktivitas fisik yang berat dan berlebihan saat suhu sedang sangat dingin.
  • Mengkonsumsi makanan dan minuman hangat.

Apa itu Frostbite ?

Radang beku yang umumnya terjadi di gunung es / bersalju.

Gejala frostbite bisa diketahui dengan merasakan ujung jari kaki tangan dan ujung telinga akan terasa sangat dingin.

Frostbite pada tingkat pertama hanya menyerang bagian kulit dan lapisan dibawahnya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Frostbite  akut menyerang saraf otot dan tulang.

Awalnya kulit akan terasa sangat dingin, perih, dan memerah. Lama-kelamaan, terjadin mati rasa pada kulit, kulit mengeras, lalu memucat.

Penanganan frostbite dengan meletakkan bagian yang terkena frostbite pada bagian tubuh yang lebih hangat untuk menghindari kerusakan jaringan. Bisa juga dengan merendam dengan air hangat.

Ketika bertemu lagi dengan suhu hangat, frostbite akan meninggalkan bekas lepuhan yang menggelap. Dalam kondisi paling parah biasanya penderita frosbite harus diamputasi atau dipotong pada bagian yang terkena frosbite.

Apa itu Accute Mountain Sickness ?

Penyakit yang satu ini disebut juga sebagai mabuk ketinggian.

Accute Mountain Sickness terjadi karena tekanan fisik akibat kesulitan menyesuaikan diri dengan tekanan oksigen rendah di dataran tinggi.

Makin tinggi lokasi kita kadar oksigen makin menipis. Makin cepat atau terburu-buru kita mendaki, makin tinggi pula resiko mengalami accute mountain sickness.

Tubuh yang tidak terbiasa dengan kondisi tersebut akan mengalami gejala awal berupa kelelahan, sakit kepala, jantung berdebar, mual muntah, dan sesak napas

Jika dibiarkan, kulit akan membiru, dada seperti ditekan, batuk berdarah, linglung, dan kesadaran menurun atau pingsan.

Manakah yang paling fatal di antara hipotermia, frostbite, accute mountain sickness?

“Kalau ditanya mana yang paling fatal mungkin altitude sickness. Sebab, kondisi ini berkaitan dengan asupan oksigen. Manusia akan lebih cepat meninggal dunia ketika kekurangan oksigen

Pertolongan pertama yang bisa diberikan ketika seseorang mengalami altitude sickness, yaitu:

  • Berikan ruang yang cukup untuk bernapas. Hindari berkerumun di sekitar penderita.
  • Longgarkan pakaian penderita.
  • Berikan alat bantu pernapasan, misalnya dengan tabung oksigen portabel.
  • Berikan air putih.
  • Jangan berikan obat-obatan selain parasetamol untuk mengatasi nyeri yang dirasakan.
  • Bila memungkinkan, segera bawa penderita turun ke dataran rendah.
  • Jika kondisinya tidak memungkinkan segera evakuasi.

Mengenal Paradoxical Undressing

Sebelum kehilangan kesadaran, orang yang menderita hipotermia diketahui menunjukkan beberapa perilaku aneh yang sebenarnya bisa menjadi bantuan terakhir untuk bertahan hidup. 

Paradoxical undressing adalah kondisi tubuh yang mengalami kedinginan hebat atau hipotermia akut (suhu tubuh di bawah 32°C). Pada kondisi ini, tubuh akan berhenti menggigil, tak merasa kedinginan dan malah kepanasan. Di tahap inilah, korban akan melepas pakaiannya satu per satu untuk meningkatkan kehilangan panas pada tubuhnya.  Lalu lama-lama terkena halusinasi dan kehilangan kesadaran

Cegah Penyakit Kedinginan dan Ketinggian dengan cara Ini

  • Gunakan pakaian yang sesuai dan hangat, tetapi tidak sampai membuat sesak.
  • Jika dari awal kondisi badan tidak fit atau punya kondisi medis tertentu yang tidak memungkinkan untuk mendaki gunung, lebih baik jangan paksakan.
  • Beristirahat jika terlalu lelah saat mendaki.
  • Siapkan persediaan air minum dan makanan yang cukup.
  • Perbanyak referensi tentang medan yang akan dikunjungi. Jangan sampai kaget saat sudah terlanjur di sana.
  • Bawa hot pack untuk berjaga-jaga saat kedinginan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *